Kamis, 21 Februari 2008

Otonomi Award 2008

Kamis 21 Februari 2008, Dinas Kesehatan menerima kunjungan dari Tim Otonomi Award JPIP tahun 2008. Dalam kesempatan ini disampaikan pemaparan beberapa program inovatif yaitu: SIMPUSTA, COPE, Desa Siaga oleh Anna Sapti Saripah, SKM Kepala Sub Dinas Bina Program, didampingi oleh Kofinardi, S.Sos, Triswati S, Mkes di ruang Rapat Dinas Kesehatan.

SIMPUSTA (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Tulungagung) merupakan aplikasi pencatatan dan pelaporan puskesmas secara elektronik memanfaatkan komputer sebagai sarana pendukungnya. Implementasi SIMPUSTA dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2005 dengan 5 puskesmas, yaitu; Puskesmas Ngantru, Puskesmas Tulungagung, Puskesmas Sumbergempol, Puskesmas Gondang dan Puskesmas Bandung. Tahun 2007 bertambah 15 puskesmas, yaitu; Puskesmas Besole, Pakel, Campurdarat, Tanggunggunung, Kalidawir, Pucanglaban, Rejotangan, Ngunut, Bendilwungu, Boyolangu, Beji, Sembung, Karangrejo, Kauman dan Sendang. Tahap terakhir tahun 2008, yaitu; Puskesmas Besuki, Tunggangri, Banjarejo, Balesono, Kedungwaru, Simo, Pucung dan Pagerwojo. Pada tahun 2007 telah terpasang 2 BTS yang akan dimanfaatkan untuk komunikasi data ke dinkes juga sebagai partisipasi atas jaringan depkes yang telah terealisasi tahun 2007.

COPE (Client Oriented Provider Efficient) adalah suatu pelayanan yang berorientasi kepada konsumen dan efisiensi pelayanan oleh provider (Engeenderhealth, 2003). Puskesmas melaksanakan COPE tahun 2006 adalah Puskesmas Ngantru, Puskesmas Tulungagung, Puskesmas Sumbergempol, Puskesmas Gondang dan Puskesmas Bandung.

Pada tahun 2007 meliputi Puskesmas Kauman, Beji, Ngunut, Kedungwaru dan Campurdarat, Sendang, Karangrejo, Kalidawir, Rejotangan dan Pakel.

Desa Siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan desa sehat. Sampai dengan tahun 2007 telah terbentuk 188 desa siaga. Untuk keterangan lebih lanjut dapat disampaikan melalui dinkeskabtulungagung@depkes.go.idAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya ; dinkestulungagung@gmail.com

Selasa, 29 Januari 2008

Penanggulangan HIV/AIDS

Masalah HIV/AIDS dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti perilaku, tingkat pendidikan, ekonomi, lingkungan sosial dan lain-lain. Ketiga permasalahan tersebut berdampak sangat luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat luas hingga sampai pada keluarga. Saat ini negara kita Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan kasus HIV/AIDS tercepat di dunia, hal tersebut di dukung dengan tingkat peredaran narkoba yang semakin meluas. Jawa Timur menempati urutan ke dua setelah DKI Jakarta, sedangkan Tulungagung masuk dalam 10 besar Kabupaten dengan kasus HIV/AIDS tertinggi. Perkembangan kasus dari 1997-2005: 44 kasus; tahun 2006: 35 kasus; tahun 2007: 65 kasus.

Terdapat faktor-faktor risiko yang mendukung meluasnya penyakit HIV/AIDS di Tulungagung seperti Lokalisasi, tempat-tempat hiburan,TKI. AIDS belum ada obatnya dan adanya stigma dan diskriminasi bagi ODHA (Orang Dalam HIV/AIDS) dalam masyarakat. Kasus AIDS terbanyak di sebabkan dari hubungan seks dan penggunaan narkotika suntik. Pada akhir-akhir ini sudah ditemukan kasus yang terjadi pada anak-anak yang tertular dari orang tuanya. Program ini pelaksanaannya melibatkan lintas program, lintas sektor, LSM, serta partisipasi aktif dari masyarakat.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di Kabupaten Tulungagung dibentuk dengan SK Bupati No 57 tahun 2006. KPA telah memiliki gedung sekretariat di Jln. Pahlawan No 1 Tulungagung. KPA telah melakukan kerjasama dengan LSM Global Fund dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Nomor: 443.22/241/103/2005 tentang pembentukan tim pengelola program HIV/AIDS. Selain itu kerjasama dilakukan dengan beberapa LSM yang peduli AIDS di Kabupaten Tulungagung yang menjangkau pada kelompok risiko tinggi.

Di deklarasikannya Paguyuban Peduli AIDS sebagai sarana untuk berkoordinasi dalam upaya pencegahan HIV/AIDS sebagai bentuk dukungan dari masyarakat Kabupaten Tulungagung.

Upaya Pencegahan HIV/AIDS dilakukan dengan kegiatan antara lain:

* Penyebarluasan informasi tentang program penanggulangan HIV/AIDS melalui media cetak dan elektronik

* Mendirikan PUK KRR di sekolah-sekolah, madrasah dan pondok pesantren

* Sosialisasi penggunaan kondom 100 % di lokalisasi

* Pemeriksaan sero survey secara rutin ( 6 bulan sekali) dan pemeriksaan kesehatan bagi WPS ( 1 bulan sekali) oleh Dinas Kesehatan Kab. Tulungagung

* Sosialisasi HIV/AIDS di perusahaan-perusahaan di wilayah Kab. Tulungagung (bagi karyawan dan pimpinan)

* Sosialisasi HIV/AIDS di Lembaga Pemasyarakatan

* Memberikan pelatihan kerja bagi PSK agar bisa alih profesi & diharapkan dpt memutus salah satu rantai penyebab HIV-AIDS

* Memfasilitasi pendirian Kelompok Dampingan Sebaya (KDS) Tulungagung sebagai tempat ODHA berkumpul dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Sedangkan Upaya Pelayanan HIV/AIDS dilaksanakan:

* Di Klinik VCT Seruni di RS dr. Iskak Tulungagung dan VCT Melati di Kec. Campurdarat

* Di IMS di 2 Puskesmas ( Simo dan Ngunut )

Oleh LSM yang menjangkau kelompok risiko tinggi

Safe Community

Keadaan aman dan sehat merupakan siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan usia lanjut. Safe Community adalah nilai hakiki kemanusiaan dengan peran masyarakat sebagai unsur utama didukung pemerintah dan seluruh unsur terkait. Dengan Safe Community akan tercipta suatu keadaan sehat dan aman yang melibatkan peran serta aktif seluruh masyarakat sebagai bagian dari hak asasi manusia, yang harus diimplementasikan bersama oleh pemerintah dan masyarakat yang menjamin kesamarataan (equity), kesinambungan (sustainability), efisiensi dan mutu.

Untuk mewujudkan keadaan tersebut, Dinas Kesehatan Tulungagung mengadakan kegiatan safe community sejak tahun 2007 yang meliputi :
1.
Pelatihan Safe Community untuk 28 Puskesmas yang dilaksanakan dalam 7 angkatan dengan peserta sebanyak 271 orang (perawat dan bidan).

2. Pelatihan COPE (Client Oriented and Provider Efficient) untuk 10 Puskesmas rawat inap dalam 2 angkatan dengan jumlah peserta 70 orang (kepala Puskesmas, dokter, perawat, bidan, petugas loket dan pengelola obat).

3. Pengobatan massal yang dilaksanakan di 28 Puskesmas sebanyak 710 kali dengan jumlah kunjungan sebanyak 39.815 jiwa.


Selasa, 22 Januari 2008

Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)


Beberapa kegiatan dalam SIK adalah Pengembangan SIMPUS dan GIS. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas SIMPUS merupakan sistem yang dibangun untuk mempermudah pencatatan dan pelaporan puskesmas terhadap hasil pelayanan pasien. Beberapa manfaat yang bisa diperoleh melalui SIMPUS adalah sebagai berikut:

* Mempermudah pencatatan, pelaporan dan pemanfaatan data dengan cepat.

* Jika pasien lupa membawa kartu (sudah pernah berkunjung) identitas juga tidak masalah yang penting masih bisa mengingat nama maka datanya bisa diperoleh dengan cepat apabila memang pernah berkunjung.

* Proses pelayanan kepada pasien menjadi lebih cepat

* Dari sisi puskesmas petugas tidak lagi disibukkan untuk merekap hasil kegiatan, karena sudah dilakukan oleh sistem

Kegiatan ini telah dimulai sejak 2006 pada 5 puskesmas yaitu Puskesmas Tulungagung, Puskesmas Ngantru, Puskesmas Sumbergempol, Puskesmas Gondang. Secara operasional dilaksanakan langsung ke pasien sejak tahun 2007.

Pada tahun 2007 ditingkatkan menjadi 20 puskesmas, tahun 2008 dan pada tahun 2008 ditingkatkan menjadi 28 puskesmas. Pengadaan hardware dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus tahun 2006-2008.

Pengembangan selanjutnya akan diarahkan ke:

* Isi dari aplikasi SIMPUS diperluas secara bertahap sehingga seluruh kegiatan di Puskesmas dapat dikomputasi.

* Pembangunan jaringan WAN pada tahun 2008 sudah dimulai bersama dengan Kantor Infokom, tetapi utilisasi jaringan belum tersosialisasi kepada pengguna.

* Point 2 bisa dihubungkan dengan jaringan Departemen Kesehatan untuk mendukung SIKNAS ONLINE.

* Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan khususnya dalam penggunaan, programer, jaringan sehingga diperoleh SDM yang memadai untuk melaksanakan pemeliharaan jaringan secara internal.

Nama dan Alamat Puskesmas di Kabupaten Tulungagung

NO

Nama Puskesmas

Nama Kecamatan

Alamat Puskesmas

RT

RW

No Telp

1

Besuki

Besuki

Jl Niyama

1

4

0355-531568

2

Besole

Besuki

Jl Raya Popoh

0355-531965

3

Bandung

Bandung

Jl P. Sudirman No. 18

0355-532902

4

Pakel

Pakel

Jl Empu Sendok No.54

1

1

0355-531742

5

Campurdarat

Campurdarat

Jl Kanigoro No.13

15

1

0355-531129

6

Tanggunggunung

Tanggunggunung

Jl Raya Tanggunggunung

1

2

0355-561023

7

Kalidawir

Kalidawir

Jl Melati

1

1

0355-591179

8

Tunggangri

Kalidawir

Jl Raden Fattah

0355-591274

9

Pucanglaban

Pucanglaban

Sarang Angin No 1

1

3

0355-7710215

10

Rejotangan

Rejotangan

Dhoho

1

1

0355-395651

11

Banjarejo

Rejotangan

Desa Banjarejo

0

0

0355-396220

12

Ngunut

Ngunut

Jl Raya Ngunut No.1

0355-395339

13

Balesono

Ngunut

Desa Balesono

0355-591275

14

Sumbergempol

Sumbergempol

Raya Sumbergempol

0

0

0355-320411

15

Bendilwungu

Sumbergempol

Raya

2

1

0335-328541

16

Boyolangu

Boyolangu

Jl Raya Boyolangu

0355-325180

17

Beji

Boyolangu

Jl Mastrip

0355-322109

18

Tulungagung

Tulungagung

Jl P. Diponegoro No.42

3

1

0355-322168

19

Sembung

Tulungagung

Jl Moh. Hatta No.36

3

3

0355-324812

20

Kedungwaru

Kedungwaru

Pahlawan Iii No 05

0355-328981

21

Simo

Kedungwaru

Iroendini No.15

0355-320540

22

Ngantru

Ngantru

Raya Ngantru

0

0

0355-327212

23

Pucung

Ngantru

Raya Pucung

0

0

0355-328364

24

Karangrejo

Karangrejo

Jl Dahlia No.13

0355-328810

25

Kauman

Kauman

Argoyoko 2

0

0

0355-322854

26

Gondang

Gondang

Raya Gondang

0

0

0355-326404

27

Pagerwojo

Pagerwojo

Jl Raya Pagerwojo

2

1

0355-411020

28

Sendang

Sendang

Desa Sendang

0355-431027